Senja
Jika senja adalah orang, aku adalah orang pertama yang akan mengutarakan perasaanku padanya. Aku jatuh cinta padanya dan semakin bertambah setiap kali aku melihatnya. Tentu saja senja bukan saja perihal semburat langit berwarna gradasi yang terasa magis sekaligus menenangkan, tapi juga tiap komponen di dalamnya. Burung-burung yang berlomba untuk pulang ke rumahnya setelah harinya yang melelahkan, jalanan kota yang dipenuhi suara klakson, laut yang bergemerlap memantulkan cahaya dari matahari yang seolah juga ikut tenggelam ke dalamnya, suara adzan maghrib yang menggema di seluruh penjuru, dan masih banyak lainnya yang mungkin tidak tertangkap oleh panca inderaku.
Aku selalu membiarkan sinar matahari senja menyiramkan cahayanya ke wajahku saat aku menyetir, tanpa perlu aku repot-repot menghalangi cahaya itu. Meski menyilaukan, cahayanya membuatku merasa dicintai, iya sesederhana dan seaneh itu perasaanku terhadap senja. Bahkan kadangpun aku bercerita kepada senja tentang harap, asa, dan cita. Mungkin senja sudah tahu semua mimpi dan rahasia terkelamku. Setengah dari memori ponselku dipenuhi dengan potret senja. Aku ingin mengabadikannya karena senja berlangsung begitu cepat, dalam satu lamunan saja tiba-tiba sudah pergi saja tanpa mengucapkan selamat tinggal. Terlihat jahat tapi disitulah daya tarik senja.
Tapi yang selalu jadi pertanyaan terbesarku adalah mengapa senja harus berlalu begitu cepat?. Apakah memang sesuatu yang indah harus pergi secepat itu?. Senja, jika kamu orang pasti kamu sudah membuat banyak orang patah hati karenamu; dan jika aku termasuk ke dalam orang-orang itu, aku akan tetap selalu mencintaimu tanpa syarat. Mencintai tidak harus selalu bersama, bukan?. Dengan mengetahui bahagia dengan siapapun dan bagaimanpun caranya, itu sudah lebih dari cukup bagiku.
Senja, karena sudah jelas kamu bukan orang, mungkin ada satu hal yang terpikir dalam benakku. Suatu hari, jika aku mengajak seseorang untuk berada dalam duniamu, aku pastikan dia adalah orang yang sangat berarti bagiku. Tapi perihal siapa orang itu dan kapan, aku masih belum tahu. Tunggu saja senja saat waktu itu akan datang, aku pasti akan menepati janjiku.